Akibat Kekeringan, Sungai di Amazon Dipenuhi Ikan Mati 

Internasional | Sabtu, 30 September 2023 - 11:32 WIB

Akibat Kekeringan, Sungai di Amazon Dipenuhi Ikan Mati 
Kapten kapal, Paulo Monteiro da Cruz sedang mengamati ikan mati di Sungai Solimoes, Manacapuru. Kekeringan terjadi di Amazon dan sungai sekitarnya. (REUTERS/BRUNO KELLY)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Beberapa sungai yang meliuk-meliuk melalui hutan hujan Amazon di Brasil telah dipenuhi ikan mati sejak beberapa hari terakhir. Insiden tersebut terjadi karena kekeringan yang semakin parah di Amazon yang menyebabkan tingkat air turun, dan memengaruhi akses masyarakat lokal terhadap pasokan makanan dan minuman.

Lebih dari 110.000 orang telah terkena dampaknya, kata para pejabat, karena ikan-ikan yang mati telah membusuk dan mencemari pasokan air. Di Manacapuru, sebuah kota yang berjarak dua jam perjalanan dari kota hutan Manaus, ikan-ikan melompat-lompat dalam upaya melarikan diri dari perairan dangkal yang terik dan bau binatang membusuk.


"Sulit karena airnya terkontaminasi, kami perlu banyak air untuk mandi. Dan kami juga meminum airnya, tapi karena airnya terkontaminasi, kami tidak meminumnya," kata Caroline Silva dos Santos, penjaga toko berusia 19 tahun di Manacapuru. "Kami mendapatkan air dengan membawanya dari kota," lanjutnya.

Wilayah ini berada di bawah tekanan fenomena cuaca El Nino, dengan volume curah hujan di Amazon bagian utara di bawah rata-rata historis. Di negara bagian Amazonas, 59 dari 62 kota menghadapi kekeringan dan 15 di antaranya berada dalam situasi darurat, menurut Kelompok Kerja Amazon yang menyatukan 503 organisasi lokal dilansir dari Reuters, Jumat (29/9).

Ketinggian air di Rio Negro, anak sungai terbesar di sebelah kiri Sungai Amazon, telah turun 20 cm setiap hari, kata organisasi itu.(jpg)

 kata organisasi tersebut. Pada 2010, kekeringan parah menyebabkan permukaan sungai di wilayah Amazon mencapai titik terendah, sehingga menimbulkan masalah serupa.

"Kita belum sampai pada level itu (2010), tapi kita punya potensi untuk mencapai titik itu. Saya kira ini sudah menjadi gambaran kemungkinan kondisi normal yang baru yang akan kita hadapi di masa depan," kata Ane Alencar, direktur sains di Institut Penelitian Lingkungan Amazon (IPAM).

Alencar mengatakan perubahan iklim tidak hanya akan berdampak pada alam, tetapi juga kehidupan masyarakat di Amazon. "Masyarakat akan kehilangan harta benda, rumah, ternak. Kita biasanya mengabaikan dampak kekeringan terhadap kehidupan dan kesehatan manusia," katanya, seraya menambahkan bahwa pemerintah perlu lebih siap menghadapi kejadian seperti ini.(jpg)
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook